Guguritan : Bentuk Sastra Lisan Sunda yang Kaya
Guguritan adalah salah satu bentuk sastra lisan yang berasal dari Jawa Barat, khususnya Sunda. Bentuk sastra ini biasanya berupa nyanyian atau lagu yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari, legenda, mitos, atau pun kisah cinta.
Asal Usul Guguritan
Guguritan berasal dari kata “gugur” yang artinya adalah jatuh atau turun. Guguritan sendiri awalnya hanya berupa suara yang dihasilkan oleh alam, seperti suara burung, angin, atau air terjun. Namun seiring perkembangan zaman, bentuk guguritan semakin berkembang menjadi bentuk nyanyian atau lagu.
Fungsi Guguritan
Guguritan memiliki fungsi yang sangat penting dalam kebudayaan Sunda. Selain sebagai hiburan, guguritan juga digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan, nilai-nilai kehidupan, serta sebagai sarana untuk mempertahankan bahasa dan budaya Sunda.
Macam-Macam Guguritan
Terdapat beberapa macam guguritan yang biasa dinyanyikan di masyarakat Sunda, antara lain:
1. Guguritan Pantun
Guguritan pantun adalah guguritan yang berisi pantun-pantun, yaitu rangkaian kata atau kalimat yang diakhiri dengan kata atau kalimat yang sama. Pantun-pantun tersebut biasanya berisi pesan-pesan moral atau pun tentang kehidupan sehari-hari.
2. Guguritan Tembang
Guguritan tembang adalah guguritan yang berisi kisah atau cerita yang panjang. Tembang tersebut biasanya dibawakan dengan iringan musik tradisional dan menampilkan gerakan-gerakan yang khas.
3. Guguritan Sunda Wiwitan
Guguritan sunda wiwitan adalah guguritan yang berisi tentang kepercayaan masyarakat Sunda terhadap alam dan leluhur. Guguritan ini biasanya dinyanyikan pada saat upacara adat atau pun ritual keagamaan.
Ciri Khas Guguritan
Guguritan memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bentuk sastra lainnya. Beberapa ciri khas tersebut antara lain:
1. Bahasa Sunda
Guguritan menggunakan bahasa Sunda sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesannya. Bahasa Sunda yang digunakan biasanya bahasa Sunda yang halus dan baku.
2. Irama dan Melodi
Guguritan memiliki irama dan melodi yang khas. Irama dan melodi tersebut biasanya dihasilkan dari alat musik tradisional seperti angklung, gamelan, dan kendang.
3. Gerakan dan Tari
Guguritan juga memiliki gerakan dan tari yang khas. Gerakan dan tari tersebut biasanya mengikuti irama dan melodi yang dimainkan oleh alat musik tradisional.
Contoh Guguritan
Berikut adalah contoh guguritan dalam bahasa Sunda:
Bulan Sapasi
Bulan sapasi, bulan sapasi
Ulah kuring ngalangkungan rasi
Hejo kuring, hejo kuring
Nangtungna cicing jeung ngumbang
Artina:
Bulan sapasi, bulan sapasi
Tak kan kubiarkan kau terbuai
Hijauku, hijauku
Menjulang tinggi di atas sana
Penutup
Guguritan merupakan salah satu bentuk sastra yang sangat berharga dalam kebudayaan Sunda. Guguritan tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melestarikan guguritan agar budaya Sunda tetap hidup dan berkembang di masa yang akan datang.
Kami, mengucapkan terima kasih telah berkunjung ke Gen-z.biz.id.
Saya Nisrina Khalel, S.Si, Praktisi Pendidikan & S1 Pendidikan Biologi dari Universitas Negeri Padang. Fotografer, Videografer, Konten Kreator, dan Sekretaris di Yayasan Wakaf Edukasi Islami Pariaman. Penuh dedikasi pada kemanusiaan, pendidikan, lingkungan, dan budaya, merefleksikan cerita melalui tulisan, foto, dan video. Penulis di gen-z.biz.id.