Rebana: Alat Musik Tradisional Indonesia yang Berasal dari Timur Tengah
Rebana merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia yang cukup populer. Alat musik ini sering dijumpai pada acara-acara keagamaan, seperti pengajian, haul, dan pernikahan. Namun, tahukah kamu asal-usul rebana sendiri berasal dari daerah mana? Berikut ulasannya.
Sejarah Rebana di Indonesia
Sejarah rebana di Indonesia sebenarnya sudah cukup lama, sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa itu, rebana masih digunakan sebagai alat musik pengiring tari. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan rebana mulai meluas dan sering kali dijumpai pada acara keagamaan.
Rebana sendiri dikenal sebagai alat musik yang sederhana dan mudah dimainkan. Alat musik ini terbuat dari bahan dasar kayu dan kulit kambing yang direntangkan di atasnya. Ukurannya pun bervariasi, mulai dari yang kecil hingga yang besar.
Asal-usul Rebana
Asal-usul rebana sendiri sebenarnya berasal dari Timur Tengah. Alat musik ini pertama kali digunakan pada zaman Rasulullah SAW sebagai pengiring shalat. Kemudian, rebana menyebar ke seluruh dunia Islam, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, rebana sendiri diperkenalkan oleh para pedagang Arab yang datang ke tanah air pada abad ke-7. Mereka membawa serta budaya dan tradisi Islam, termasuk musik rebana yang menjadi salah satu ciri khasnya.
Daerah Asal Rebana di Indonesia
Meskipun rebana merupakan alat musik yang berasal dari Timur Tengah, namun di Indonesia sendiri terdapat beberapa daerah yang terkenal dengan rebana. Beberapa daerah tersebut antara lain:
1. Aceh
Di Aceh, rebana dikenal dengan sebutan “rapa’i”. Alat musik ini sering kali dijumpai pada acara-acara keagamaan, seperti pengajian dan haul. Penggunaan rebana di Aceh sendiri sudah ada sejak abad ke-16.
2. Yogyakarta
Di Yogyakarta, rebana dikenal dengan sebutan “rebana walikukun”. Alat musik ini sering kali dijumpai pada acara-acara keagamaan dan karnaval. Rebana walikukun di Yogyakarta sendiri memiliki ukuran yang cukup besar dan terdiri dari beberapa bagian.
3. Bali
Di Bali, rebana dikenal dengan sebutan “kendang penca”. Alat musik ini sering kali dijumpai pada acara-acara keagamaan Hindu dan digunakan sebagai pengiring tari.
4. Sumatera Utara
Di Sumatera Utara, rebana dikenal dengan sebutan “rebana simbang”. Alat musik ini sering kali dijumpai pada acara-acara keagamaan Islam, seperti pengajian dan haul. Rebana simbang di Sumatera Utara sendiri memiliki ukuran yang cukup kecil.
Keunikan Rebana sebagai Alat Musik Tradisional
Rebana memiliki keunikan tersendiri sebagai alat musik tradisional. Salah satu keunikan tersebut adalah mudahnya dalam memainkan rebana. Alat musik ini tidak memerlukan keterampilan khusus dalam memainkannya. Selain itu, rebana juga bisa dimainkan oleh banyak orang sekaligus, sehingga cocok digunakan dalam acara-acara keagamaan yang melibatkan banyak orang.
Selain itu, rebana juga memiliki suara yang khas dan dapat menghasilkan irama yang indah. Suara rebana yang terdengar merdu juga dapat memberikan kesan yang tenang dan khusyuk pada acara keagamaan.
Kesimpulan
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa asal-usul rebana berasal dari Timur Tengah dan menyebar ke seluruh dunia Islam, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa daerah yang terkenal dengan rebana, seperti Aceh, Yogyakarta, Bali, dan Sumatera Utara. Rebana sendiri memiliki keunikan tersendiri sebagai alat musik tradisional yang mudah dimainkan dan memiliki suara yang khas. Oleh karena itu, tidak heran jika rebana masih sering kali dijumpai pada acara-acara keagamaan di Indonesia.
Saya Nisrina Khalel, S.Si, Praktisi Pendidikan & S1 Pendidikan Biologi dari Universitas Negeri Padang. Fotografer, Videografer, Konten Kreator, dan Sekretaris di Yayasan Wakaf Edukasi Islami Pariaman. Penuh dedikasi pada kemanusiaan, pendidikan, lingkungan, dan budaya, merefleksikan cerita melalui tulisan, foto, dan video. Penulis di gen-z.biz.id.