Kerajaan Makassar: Sejarah, Kejayaan, dan Keruntuhan
Kerajaan Makassar merupakan salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di wilayah Indonesia bagian timur pada masa lalu. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-14 dan mengalami masa kejayaannya pada abad ke-17, sebelum akhirnya runtuh pada abad ke-18.
Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo
Kerajaan Makassar merupakan hasil dari gabungan dua kerajaan, yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Kerajaan Gowa didirikan pada abad ke-14 oleh I Mappasessu, seorang pemimpin yang memiliki visi besar untuk mempersatukan suku-suku di daerah Sulawesi Selatan. Pada masa kejayaannya, Kerajaan Gowa berhasil menguasai sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan dan menjadi pusat perdagangan yang penting di kawasan tersebut.
Sementara itu, Kerajaan Tallo juga merupakan salah satu kerajaan yang ada di Sulawesi Selatan. Kerajaan ini didirikan oleh seorang bangsawan bernama La Tenrirawe pada abad ke-14. Pada awalnya, Kerajaan Tallo merupakan kerajaan kecil yang berada di bawah pengaruh Kerajaan Gowa. Namun, seiring berjalannya waktu, Kerajaan Tallo semakin berkembang dan menjadi kerajaan yang mandiri. Raja-raja Kerajaan Tallo juga memiliki hubungan keluarga dengan raja-raja Kerajaan Gowa, sehingga terdapat ikatan yang erat antara kedua kerajaan tersebut.
Pembentukan Kerajaan Makassar
Pada tahun 1611, terjadi perkawinan antara Sultan Alauddin dari Kerajaan Gowa dengan putri dari Kerajaan Tallo yang bernama I Manurung Bonto I Mappanyukki. Perkawinan ini menjadi awal dari pembentukan Kerajaan Makassar, yang merupakan gabungan dari Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Perkawinan tersebut tidak hanya sebagai ikatan antara dua keluarga kerajaan, tetapi juga sebagai upaya untuk mempersatukan kekuatan dan wilayah Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Dengan adanya Kerajaan Makassar, wilayah kekuasaan kerajaan menjadi lebih luas dan terpusat di ibu kota Kerajaan Gowa, yaitu Makassar.
Masa Kejayaan Kerajaan Makassar
Setelah terbentuknya Kerajaan Makassar, kerajaan ini mengalami masa kejayaan pada abad ke-17. Pada masa ini, Kerajaan Makassar berhasil menguasai sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan, bahkan mengancam kekuasaan bangsa Eropa yang berusaha menguasai wilayah ini. Kerajaan Makassar juga menjadi pusat perdagangan yang penting di kawasan Indonesia timur. Melalui pelabuhan Makassar, barang-barang dari dalam dan luar negeri dijual dan dikirim ke berbagai wilayah di Nusantara.
Kerajaan Makassar juga dikenal memiliki angkatan perang yang kuat, sehingga mampu melindungi kepentingan-kepentingannya. Raja-raja Kerajaan Makassar seperti Sultan Hasanuddin dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan berani, serta berhasil menghadapi serangan dari bangsa Eropa yang mencoba menguasai wilayah Sulawesi Selatan.
Pengaruh Budaya Kerajaan Makassar
Kerajaan Makassar juga memiliki pengaruh yang besar dalam bidang budaya. Salah satu contohnya adalah seni bela diri tradisional dari Sulawesi Selatan yang dikenal dengan nama pencak silat. Pencak silat merupakan seni bela diri yang berkembang di Kerajaan Makassar dan menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan hingga saat ini.
Selain itu, Kerajaan Makassar juga memiliki kekayaan budaya lainnya, seperti seni musik, tarian, dan seni ukir. Kerajaan ini juga memiliki bahasa dan aksara sendiri yang digunakan dalam sistem tulisan kerajaan.
Keruntuhan Kerajaan Makassar
Meskipun mengalami masa kejayaan yang gemilang, Kerajaan Makassar akhirnya mengalami kehancuran pada abad ke-18. Penyebab kehancuran ini adalah serangan dari bangsa Belanda yang ingin menguasai wilayah Sulawesi Selatan. Pada tahun 1667, Kerajaan Makassar menandatangani Perjanjian Bongaya dengan Belanda, yang menyebabkan kekuasaan kerajaan semakin terbatas. Pada tahun 1669, terjadi penyerbuan besar-besaran oleh Belanda yang berhasil menguasai ibu kota Kerajaan Makassar, Makassar.
Kerajaan Makassar pun akhirnya runtuh dan wilayahnya menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Belanda. Runtuhnya Kerajaan Makassar menjadi salah satu titik balik penting dalam sejarah Sulawesi Selatan.
Kesimpulan
Kerajaan Makassar merupakan salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di wilayah Indonesia bagian timur pada masa lalu. Kerajaan ini mengalami masa kejayaan pada abad ke-17, sebelum akhirnya runtuh pada abad ke-18 akibat serangan dari bangsa Belanda. Kerajaan Makassar memiliki pengaruh yang besar dalam bidang budaya, terutama dalam seni bela diri tradisional dan seni musik. Meskipun sudah tidak ada lagi, warisan budaya dari Kerajaan Makassar masih dapat ditemui dalam kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan saat ini.
Saya Nisrina Khalel, S.Si, Praktisi Pendidikan & S1 Pendidikan Biologi dari Universitas Negeri Padang. Fotografer, Videografer, Konten Kreator, dan Sekretaris di Yayasan Wakaf Edukasi Islami Pariaman. Penuh dedikasi pada kemanusiaan, pendidikan, lingkungan, dan budaya, merefleksikan cerita melalui tulisan, foto, dan video. Penulis di gen-z.biz.id.