Gen-z.biz.id – Gembira, Kemenag Buka Pintu Beasiswa Non Degree! – Kementerian Agama (Kemenag) sedang menggulirkan sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan kompetensi digital para santri pesantren. Nuruzzaman, Staf Khusus Menteri Agama, telah mengumumkan rencana pemberian beasiswa Non Degree selama empat hingga enam bulan untuk melatih santri dalam menguasai teknologi digital.
Pertemuan ini dihadiri oleh para Kabid PD Pontren Kanwil Kementerian Agama Provinsi, serta Tenaga Ahli Menteri Agama, Hasanuddin Ali. Dalam rapat tersebut, dibahas beberapa isu penting serta upaya baru untuk meningkatkan kualitas dan pengakuan pesantren sebagai lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia. Nuruzzaman juga menyampaikan kekhawatiran Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, terhadap perkembangan pesantren.
Raih Peluang Emas Kuasai Teknologi Digital dengan Beasiswa Non Degree Kemenag!
Salah satu fokus utama adalah memberikan pengakuan dan dukungan lebih besar terhadap peran kyai dan ulama dalam pendidikan serta pembangunan negara. Sebagai contoh, Gus Baha, yang tidak dapat mengajar di perguruan tinggi karena tidak memiliki ijazah formal, menyoroti perlunya revolusi dalam sistem pendidikan yang memungkinkan kyai dan ulama untuk berperan lebih luas dalam pendidikan. ”
Gus Baha, sebagai contoh, yang tidak mempunyai ijazah formal, menunjukkan perlunya revolusi dalam sistem pendidikan yang memungkinkan kyai dan juga ulama untuk berkontribusi lebih luas dalam pembangunan pendidikan,” kata Bib Zaman, panggilan akrabnya. Menurutnya, salah satu tantangan besar yang dihadapi pesantren adalah pengakuan atas ijazah alumni mereka.
Banyak alumni pesantren telah mencapai prestasi gemilang di berbagai penjuru dunia, namun mereka masih menghadapi kendala dalam pengakuan resmi terhadap ijazah mereka. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan pengakuan yang sesuai atas kualitas pendidikan pesantren. Pentingnya memiliki izin operasional yang jelas dan pengawasan yang ketat terhadap lembaga-lembaga pendidikan pesantren ditekankan guna mengurangi potensi radikalisme atau terorisme.
Waryono Abdul Ghofur, Plt. Direktur PD Pontren, melaporkan bahwa dalam Rakornas yang dihadiri oleh perwakilan dari Kabid Pontren atau Kabid Pakis dari 30 provinsi, terlihat adanya komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan pesantren di seluruh Indonesia.
Tema yang diusung dalam Rakornas ini adalah “Ha Ana Dza”, yang mencerminkan semangat Direktorat PD Pontren sebagai penggerak utama dalam memajukan pesantren sebagai pusat pendidikan yang berkualitas. Tema ini mencerminkan upaya keras dalam mengembangkan program-program prioritas dan unggulan, terutama dalam menciptakan kemandirian pesantren.
Waryono juga menyoroti bahwa kini pesantren tidak hanya bergantung pada Kementerian Agama, tetapi juga mendapat dukungan dari berbagai jaringan. Pesantren saat ini menjadi fokus perhatian semua pihak, yang menegaskan pentingnya peran mereka dalam membangun bangsa.
Saya Nisrina Khalel, S.Si, Praktisi Pendidikan & S1 Pendidikan Biologi dari Universitas Negeri Padang. Fotografer, Videografer, Konten Kreator, dan Sekretaris di Yayasan Wakaf Edukasi Islami Pariaman. Penuh dedikasi pada kemanusiaan, pendidikan, lingkungan, dan budaya, merefleksikan cerita melalui tulisan, foto, dan video. Penulis di gen-z.biz.id.