Kalvari: Mengenang Pengorbanan Yesus Kristus
Di tengah hiruk pikuk kehidupan, ada sebuah bangunan suci yang berdiri kokoh, menjadi saksi bisu peristiwa agung dalam sejarah umat Kristiani. Bangunan itu bernama Kalvari, tempat di mana Yesus Kristus disalibkan dan menyerahkan nyawanya untuk menebus dosa-dosa manusia.
Kalvari berasal dari bahasa Portugis “Calvario” yang berarti “Golgota” atau tempat penyaliban Yesus Kristus. Di Indonesia, kata “Kalvari” umumnya digunakan untuk merujuk pada suatu tempat atau bangunan gereja yang didedikasikan untuk memperingati peristiwa penyaliban Yesus Kristus.
Sejarah Kalvari
Sejarah Kalvari bermula pada abad ke-16 ketika bangsa Portugis datang ke Indonesia. Mereka membawa agama Katolik dan mulai mendirikan gereja-gereja di berbagai wilayah. Salah satu gereja yang dibangun oleh Portugis adalah Gereja Santa Maria di Kota Larantuka, Flores Timur.
Gereja Santa Maria ini memiliki sebuah kapel yang diberi nama Kapel Kalvari. Kapel ini didirikan pada abad ke-17 dan diperuntukkan bagi umat Katolik yang ingin merayakan peristiwa penyaliban Yesus Kristus. Selain di Flores, Kapel Kalvari juga dibangun di beberapa daerah lainnya seperti Ambon, Maluku dan Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pada masa kolonial Belanda, bangunan Kalvari semakin banyak dibangun di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini karena agama Katolik semakin berkembang dan banyak umat yang ingin merayakan peristiwa penyaliban Yesus Kristus.
Makna Kalvari
Secara umum, Kalvari memiliki makna sebagai tempat untuk memperingati peristiwa penyaliban Yesus Kristus. Namun, bagi umat Katolik, Kalvari memiliki makna yang lebih dalam. Mereka percaya bahwa melalui pengorbanan Yesus Kristus, dosa-dosa manusia dapat diampuni dan umat manusia dapat berdamai dengan Allah.
Sebuah perayaan ritual yang dilakukan setiap tahun di gereja-gereja Katolik pada hari Jumat Agung disebut “Perayaan Kalvari”. Pada perayaan ini, umat Katolik berziarah ke Kalvari untuk mengenang peristiwa penyaliban Yesus Kristus. Mereka membawa salib, menyanyikan lagu-lagu rohani, dan berdoa bersama.
Perbedaan Kalvari dengan Golgota
Meskipun memiliki makna yang sama, Kalvari dan Golgota sebenarnya berbeda. Golgota adalah sebuah bukit di luar Tembok Kota Yerusalem yang menjadi tempat penyaliban Yesus Kristus. Sementara Kalvari adalah bangunan gereja atau kapel yang dibangun untuk memperingati peristiwa penyaliban Yesus Kristus.
Di Indonesia, ada beberapa gereja yang memiliki bangunan Kalvari yang dibangun menyerupai bukit Golgota. Namun, pada umumnya Kalvari di Indonesia tidak berada di tempat yang sama dengan Golgota.
Kalvari di Indonesia
Kalvari dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, baik di pulau Jawa, Sumatera, maupun di daerah lainnya. Beberapa Kalvari yang terkenal di Indonesia antara lain Kalvari Salatiga, Kalvari Bukittinggi, Kalvari Sumba, dan Kalvari Katedral Jakarta.
Di setiap Kalvari, umat Katolik biasanya melakukan perayaan ritual pada hari Jumat Agung dan perayaan Natal. Perayaan Natal di Kalvari biasanya dilakukan dengan memperlihatkan kisah kelahiran Yesus Kristus melalui sebuah pagelaran drama yang melibatkan para pemuda setempat.
Kalvari dalam Seni Lukis
Selain di bangunan gereja, Kalvari juga sering dijadikan sebagai objek seni lukis oleh seniman-seniman Indonesia. Beberapa seniman yang terkenal dengan karya seni Kalvarinya antara lain Affandi, Dullah, dan S. Sudjojono.
Karya seni Kalvari ini biasanya menggambarkan suasana yang penuh dengan kesedihan dan duka cita. Beberapa karya seni Kalvari juga menggambarkan adegan-adegan yang terjadi sebelum dan sesudah peristiwa penyaliban Yesus Kristus.
Penutup
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang pengertian, sejarah, dan makna Kalvari. Kalvari merupakan bangunan gereja atau kapel yang dibangun untuk memperingati peristiwa penyaliban Yesus Kristus. Meskipun terdapat perbedaan dengan Golgota, Kalvari memiliki makna yang sama yaitu sebagai tempat untuk merayakan peristiwa penyaliban Yesus Kristus. Di Indonesia, Kalvari dapat ditemukan di berbagai daerah dan sering digunakan sebagai objek seni lukis oleh para seniman.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.
Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Gen-z.biz.id
Saya Nisrina Khalel, S.Si, Praktisi Pendidikan & S1 Pendidikan Biologi dari Universitas Negeri Padang. Fotografer, Videografer, Konten Kreator, dan Sekretaris di Yayasan Wakaf Edukasi Islami Pariaman. Penuh dedikasi pada kemanusiaan, pendidikan, lingkungan, dan budaya, merefleksikan cerita melalui tulisan, foto, dan video. Penulis di gen-z.biz.id.